Sabtu, 07 Mei 2011

Asuhan Keperawatan Meningitis

1)      Pengertian
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medulla spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur (Brunner & Suddart. 1987).
Meningitis atau radang selaput otak adalah infeksi pada cairan serebrospinal (CSS) disertai radang pada pia dan araknoid, ruang subaraknoid, jaringan superficial otak dan medulla spinalis (Harsono. 1996).
Meningitis adalah radang umum pada araknoid dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis (Mansjoer, Arif. 2000).
2)      Etiologi
a.       Bakteri
Merupakan penyebab tersering dari meningitis, adapun beberapa bakteri yang secara umum diketahui dapat menyebabkan meningitis adalah :
·         Haemophillus influenzae
·         Nesseria meningitides (meningococcal)
·         Diplococcus pneumoniae (pneumococcal)
·         Streptococcus, grup A
·         Staphylococcus aureus
·         Escherichia coli
·         Klebsiella
·         Proteus
·         Pseudomonas
b.      Virus
Merupakan penyebab sering lainnya selain bakteri. Infeksi karena virus ini biasanya bersifat “self-limitting”, dimana akan mengalami penyembuhan sendiri dan penyembuhan bersifat sempurna
c.       Jamur
d.      Protozoa

3)      Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, yaitu :
a.       Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
b.      Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa.

4)      Patofisiologi
      Terlampir 

5)      Manifestasi Klinis
a.       Gejala meningitis yang diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
1)      Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
2)      Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargi, tidak responsif, dan koma.
b.      Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:
1)      Rigiditas nukal (kaku leher). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme otot-otot leher.
2)      Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadaan fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
3)      Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
c.       Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
d.      Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala, muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
e.       Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
f.       Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul, lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata
 
6)      Pemeriksaan diagnostik
a.       Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisa cairan otak. Lumbal fungsi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan peningkatan tekanan intra kranial. Analisa cairan otak diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa.
Pemeriksaan darah ini terutama jumlah sel darah merah yang biasanya meningkat diatas nilai normal. Serum elektrolit dan serum glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan elektrolit terutama hiponatremi.
Kadar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. Normalnya kadar glukosa cairan otak adalah 2/3 dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis kadar glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal.
b.      Pemeriksaan Radiografi
CT-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema cerebral atau penyakit saraf lainnya. Hasilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah.

7)      Komplikasi
a.       Hidrosefalus obstruktif
b.      MeningococcL Septicemia ( mengingocemia )
c.       Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal bilateral)
d.      SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone )
e.       Efusi subdural
f.       Kejang
g.      Edema dan herniasi serebral
h.      Cerebral palsy
i.        Gangguan mental
j.        Gangguan belajar
k.      Attention deficit disorder

8.      Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang berhasil bergantung pemberian antibiotic yang melalui darah-barier otak ke dalam ruang subaraknoid dalam konsentrasi yang cukup untuk menghentikan perkembangbiakan bakteri. Cairan serebrospinal (CSS) dan darah perlu dikultur, dan terapi antimikroba mulai segera. Dapat digunakan penisilin, ampisilin atau khloramfenikol, atau satu jenis dari sefalosporins. Antibiotic lain digunakan jika diketahui streinbakteri resisten. Pasien dipertahankan pada dosis besar antibiotic yang tepat per intravena.
Dehidrasi atau syok diobati dengan pemberian tambahan volume cairan. Kejang dapat terjadi pada awal penyakit, dikontrol dengan menggunakan diazepam atau fenotin. Diuretic osmotic (seperti manitol) dapat digunakan untuk mengobati edema serebral.

9.      Pencegahan
Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor presdisposisi seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) dimana dapat menyebabkan meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik) walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.
Setelah terjadinya meningitis penanganan yang sesuai harus cepat diatasi. Untuk mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan dengan cepat memberikan terapi sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi yang serius.



 Selengkapnya Download Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar