Sabtu, 04 Juni 2011

Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Akut (Akut Renal Failure) & Gagal Ginjal Kronik (Chronic Kidney Desease)

.
  1. Gagal Ginjal Akut
1.   Pengertian
Gagal ginjal akut ( GGA ) adalah suatu keadaan fisiologik dan klinik yang ditandai dengan pengurangan tiba-tiba glomerular filtration rate (GFR) dan perubahan kemampuan fungsional ginjal untuk mempertahankan eksresi air yang cukup untuk keseimbangan dalam tubuh. Atau sindroma klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang nyata dan cepat serta terjadinya azotemia. (Davidson 1984).
Gagal ginjal akut adalah penurunan laju filtrasi glomerulus secara tiba-tiba, sering kali dengan oliguri, peningkatan kadar urea dan kreatinin darah, serta asidosis metabolic dan hiperkalemia. ( D. Thomson 1992 : 91 )
2.   Etiologi
Tiga kategori utama kondisi penyebab GGA adalah :
a.   Pra Renal
1) Dimana aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi glomerulus.
2)   Penurunan volume vaskuler
3)   Kehilangan darah/plasma : perdarahan luka baker
4)   Kehilangan cairan ekstraselluer : muntah,diare
5)   Kenaikan kapasitas kapiler : Sepsis, Blokade ganglion, Reaksi anafilaksis
6)   Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung : Renjatan kardiogenik,Payah jantung kongestif, Dysritmia, Emboli paru, Infark jantung.
b.   Intra Renal
1)  Akibat dari kerusakan struktur glomerulus atau tubulus distal.
2)  Kondisi seperti terbakar,udema akibat benturan dan infeksi dan agen nefrotik dapat menyebabkan nekrosi tubulus akut (ATN)
3)  Berhentinya fungsi renal.
4) Reaksi transfusi yang parah juga gagal intra renal.hemoglobin dilepaskan melalui mekanisme hemolisis melewati membran glomerulus dan terkonsentrasi ditubulus distal menjadi faktor terbentuknya hemoglobin.
5)  Faktor penyebab adalah : pemakaian obat-obat anti inflamasi, non steroid terutama pada pasien lansia.
c.   Pasca Renal
1)  Obstruksi dibagian distal ginjal
2)  Tekanan ditubulus distal menurun, akhirnya laju filtrasi glomerulus meningkat
3.  Manifestasi Klinis
a.   Haluaran urine sedikit, Mengandung darah,
b.   Peningkatan BUN dan kreatinin,
c.   Anemia,
d.   Hiperkalemia,
e.   Asidosis metabolic,
f.    Udema,
g.   Anoreksia,nause,vomitus,
h.   Turgor kulit jelek,gatal-gatal pada kulit.
4.  Patofisiologi
     Terlampir.
5.  Pemeriksaan Diagnostik
     Terlampir.
6.  Penatalaksanaan
     Terlampir

  1. Gagal Ginjal Kronik
1.  Pengertian
Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626)
Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. Pada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. (Barbara C Long, 1996; 368)
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).  (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)
2.  Etiologi
Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes). (Doenges, 1999; 626)
Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan kelas, antara lain:
a.  Infeksi misalnya pielonefritis kronik
b.  Penyakit peradangan misalnya glomerulonefritis
c. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis
d. Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
e. Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal
f.   Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amyloidosis
g.  Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal
h. Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.
3.  Patofisiologi
     Terlampir.
4.  Manifestasi Klinis
     Terlampir.    
5.  Pemeriksaan Diagnostik
     Terlampir.
6.  Pencegahan
     Terlampir.
7.  Penatalaksanaan
C.  Pathway
Terlampir

D.  Asuhan Keperawatan Teoritis
Terlampir.



 Untuk lebih lengkapnya silahkan download di sini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar